Kata VEGAN berasal dari kata Vegetarian, diambil dari 3 huruf pertama 'VEG' dan 2 huruf terakhir 'AN'. Di Indonesia sendiri dikenal dengan NABATI / Plant Based. Kata VEGETARIAN sendiri pertama kali diperkenalkan di Inggris pada tahun 1842. Kata Vegetarian bukan berasal dari bahasa Inggris, vegetable melainkan dari bahasa latin yaitu, VEGETUS yang berarti life / hidup, semangat, fresh / segar. 

​

Dari asal mula kata Vegetarian ini mengartikan bahwa menjadi Vegetarian/Vegan bukan hanya makan sayur saja, melainkan gaya hidup yang mengajarkan pola makan diet yang seimbang, karena dengan menjadi Vegetarian/Vegan, kebutuhan akan gizi dan nutrisi dalam tubuh juga dapat dipenuhi. 

 

Tahun 1847, organisasi Vegetarian pertama di UK terbentuk, UK Vegetarian Society. Seiring berkembangnya zaman, teknologi, juga aspek-aspek etika, lingkungan dan kesehatan, gaya hidup Vegetarian berubah menjadi Vegan. 

 

Beda Vegetarian dan Vegan?

Perbedaannya terletak konsumsi dan makanannya. Vegan hanya mengonsumsi makanan yang berbasis nabati dan  tidak lagi memasukkan unsur hewani dalam makananan yang dikonsumsi. Berbeda dengan Vegetarian yang memiliki berbagai jenis. 

​

Kita kenal Vegetarian Lacto yang masih mengonsumsi susu dan produk olahannya. Lalu Vegetarian Lacto Ovo yang masih mengonsumsi telur-susu dan produk olahannya. 

 

Pada tahun 1944, Donald Watson bersama istri membentuk organisasi Vegan pertama yaitu, UK Vegan Society. Kemudian karena berkembangnya zaman disertai dengan penemuan-penemuan terbaru dibidang gizi-kesehatan maka lahirlah World Vegan Organisation (WVO)..

​

2019 adalah Tahun VEGAN

Forbes Magazine mengatakan bahwa 2019 adalah tahunnya Vegan. Pada tahun 2019 pula, para pengusaha kelas dunia berbondong-bondong berinvestasi dan berbagai waralaba internasional menjual makanan vegan (nabati) hingga nilai saham perusahaan makanan vegan seperti Beyond Meat dan Impossible Foods melonjak naik hingga berlipat ganda dengan kenaikan penjualan mencapai 150-200%.

 

Hal ini tidak terjadi begitu saja, namun seiring terkuaknya banyak fakta ilmiah serta berbagai penelitian di bidang gizi kesehatan, pencegahan penyakit, pelestarian lingkungan maupun kesejahteraan hewan, membuka mata sekitar 700 juta (10%) penduduk dunia untuk menjalankan pola hidup vegetarian dan vegan.

​